Dayak Community

Dayak Community

Tabe' Art and Culture

BETUNGKAT KA ADAT BASA, BEPEGAI KA PENGATUR PEKARA

AGIK IDUP. AGEK NGELABAN

TABE' Ngau Bala Pengabang Da Ruai Kami

SANGGAR SENGALANG BURONG




Kamis, 12 November 2020

SITUS BATU TAGEK DAYAK MUALANG ( IBANIC ) KALIMANTAN BARAT

 

BATU TAGEK  MERTAWAI

( Legenda Menua  Iban Mualang  Kalbar)

Oleh; John RP

 





            Merupakan satu diantara  tempat keramat di dusun Mertawai, Kecamatan Belitang Hulu Kabupaten Sekadau. dilihat dari struktur, susunan dan bahan,  batu tersebut diperkirakan usianya nya sudah mencapai  beberapa abad lampau, mirip Situs Batu Karang di Sei Bungkang, Desa Mawang Muda, Kecamatan Beduai wilayah suku Dayak Golik. Namun juga ada perbedaan bentuk dan perlu penelitian lebih lanjut.  Kisah Situs ini di sebut Batu Tagek  dimasa lalunya dipercaya  sebagai bagian dari sejarah/legenda  leluhur Dayak Iban Mualang dan di tempat ini pula pernah sebagai  tempat pertahanan ketika akan mengayau  para bujang berani orang - orang Mualang sewaktu mengintai musuh-musuh dimasa selanjutnya. merujuk ke masa lampau Batu Tagek  yang tersusun dan bertumpuk tersebut pula merupakan tempat tinggal atau pernah bersentuhan dengan kehidupan para leluhur orang Mualang dimasa purba. Jika merujuk kepada kisah legenda Tanah Tabo" (saat ini Belitang Hulu) kawasan Batu Tagek merupakan bagian dari wilayah Tanah Tabo" dan  Tanah Tabo" pernah terjadi peristiwa bersejarah  yakni pernikahan Bujang Panjang leluhur orang Tanah Tabo" dengan Dara Jantung anak Petara Seniba dilangit. karena keduanya berstatus pernikahan mali atau terlarang maka keduanya diusir ke bumi oleh Petara Seniba ke Tanah Tabo".  

            Di Tanah Tabo' peradaban dan tempat - tempat kehidupan, pemukiman, pemujaan atau peristiwa alam lainnya maupun peristiwa budaya, terbentuk dan diperkirakan satu diantanya yaitu: Situs Batu Tagek adalah sejarah yang ada hubungan juga dengan legenda Tanah Tabo". Selanjutnya  sejalan perkembangan masuknya agama  Kristen Protestan  ke dusun Mertawai maka tempat itu tidak lagi dijadikan sebagai tempat pemujaan ataupun upacara adat terkait ritual lama,  hal ini  telah ditinggalkan, sebagian besar masyarakat wilayah tersebut, namun situs tersebut merupakan satu di antara jejak yang berhubungan dengan peradaban Dayak Mualang yang masih tersimpan dan memiliki daya tarik Sejarah, Budaya, dan diharapkan  di lestarikan sebagai bagian warisan sejarah di masa lampau di tengah belantara Dusun Mertawai, Kecamatan Belitang Hulu Kabupaten Sekadau.

            Nama  Batu Tagek sendiri muncul  diakibatkan adanya suatu peristiwa dimasa Pengayauan dari musuh orang-orang Mualang di masa lalu yang datang akan menyerang ke Dusun Mertawai, musuh tersebut yaitu: Sidak Bui (diperkirakan suku ini yang telah punah atau bermetamorfosis / melebur dengan Dayak Mualang dimasa perkembangan selanjutnya).  Di kisahkan bermula dari seorang leluhur Orang Mualang  atau Bujang Berani yang bernama Tagek terbunuh di tempat itu, hal ini dikarenakan beliau mengalami kempunan (ketika ditawarkan makan terlebih dahulu namun makanan tersebut ternyata tidak ada), dimasa lalu istilah kempunan ini adalah pantang dilanggar dalam tradisi orang Mualang dipercaya dapat menyebabkan, celaka / bencana  atau mala petaka, dan benar juga  di Saat Tagek pergi menghadang musuh  yang masuk ke wilayah Mertawai, di Situs Tersebut, Tagek tewas diantara bagian (blok) Situs tersebut, namun beliau berhasil menghalangi musuh yang menyerang ke Mertawai.  Jenazah Tagek disusul oleh para Bujang Berani dari Mertawai dan di bawa pulang, sedangkan guna mengenang peristiwa itu,  Situs bebatuan yang tersusun  itu di sebut Batu Tagek, karena di Situs bebatuan tersebutlah  Jenazah Tagek di ambil kembali.

Sejalan perkembangannya, Batu Tagek sering dikaitkan dengan hal mistik, dan aura gaib di sekitarnya yang  sering terkoneksi secara batin maupun tampak sewaktu-waktu dilihat secara visual maupun di dengar oleh para pemburu dan warga lainnya dari mertawai, yang melalui tempat itu, di ceritakan di tempat itu orang  sering melihat cahaya terbang di malam hari, kadang kala sering terdengar suara asing dan sesuatu yang ganjil tentunya tak semua orang berani ke wilayah Situs Batu Tagek.  Sejalan perkembangannya saat ini pula, Batu Tagek masih dipercaya memiliki sesuatu keganjilan atau aura gaib, namun juga sering dikunjungi  ramai-ramai di siang hari sebagai tempat berfoto maupun tamasya bagi kaum muda yang hobi selfi di tempat bersejarah.  Diharapkan Situs Batu Tagek tetap terjaga kelestariannya sebagai bagian dari warisan budaya, dan perlu penyadaran bagi penduduk sekitarnya agar tetap menjaga Situs tersebut sebagai bagian dari peradaban leluhur Orang Mualang, sebagai bagian dari kekayaan Warisan Budaya yang dilindungi. sesuai UU No.5 Tahun 2017. (Sumber: Pak Seni, 50 th. Dusun Mertawai)










Catatan:
Legenda Tanah Tabo, merupakan  alur dari Migrasi Iban dari Tampun Juah, menuju sungai Ketungau dan  dari Sungai Ketungau sebagian menuju Tanah Tabo' bergabung dengan keturunan Keseka' Busung  dan keturunan Petara Seniba. (Leluhur Iban Mualang) sebelum bergabung dengan keturunan Bejit Manai yang datang selanjutnya dari Sungai Mualang.